PELUANG BEROBAT LANSIA YANG MENGALAMI KELUHAN KESEHATAN (Analisis Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 Provinsi Sumatera Selatan)
Abstract
Kebijakan Pemerintah dalam pembinaan lansia merupakan bagian dari pembinaan keluarga untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mampu mengatasi masalah kesehatan dengan dukungan dan bimbingan tenaga profesional, menuju terwujudnya kehidupan keluarga yang sehat. Secara umum tujuan kebijakan tersebut adalah meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan melalui peningkatan layanan kesehatan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan (Depkes RI, 2009). Dengan demikian peningkatan jumlah penduduk lansia membawa konsekuensi makin meningkatnya kebutuhan pelayanan bagi kesejahteraan lansia. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana peluang berobat penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan dengan hipotesis menduga variabel sosial ekonomi dan demografi mempengaruhi peluang berobat penduduk lansia yang mengalami keluhan kesehatan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Penelitian ini menggunakan data mentah (raw data) hasil Susenas 2012 Provinsi Sumatera Selatan, dengan jumlah sampel 2.716 responden. Berdasarkan analisis deskriptif terdapat 49,88% lansia yang mengalami keluhan kesehatan, dan 22,08% diantaranya menyatakan terganggu aktivitas akibat keluhan kesehatan tersebut, serta masih terdapat 40% lebih yang tidak berobat ketika mengalami keluhan kesehatan. Sedangkan analisis regresi logistik menghasilkan empat variabel yang secara signifikan mempengaruhi peluang berobat lansia yang mengalami keluhan kesehatan, yaitu variabel lama bersekolah, pendapatan per kapita, lamanya terganggu aktivitas, dan status pekerjaan.