GAMBARAN WANITA USIA SUBUR (WUS) PENGGUNA IUD DAN IMPLANT DI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016
Abstract
Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam Program Keluarga Berencana untuk pengendalian fertilitas atau menekan pertumbuhan penduduk yang paling efektif. Dalam pelaksanannya diupayakan agar semua metode atau alat kontrasepsi yang disediakan atau ditawarkan kepada masyarakat memberikan manfaat yang optimal. Dalam memilih suatu metode, wanita harus menimbang berbagai faktor, termasuk faktor kesehatan, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap kehamilan yang tidak diinginkan. Namun pada pemakaian kontrasepsi wanita yang berumur lebih muda dan berumur lanjut (usia beresiko) penggunaannya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita yang berumur 20-39 tahun (usia tidak beresiko). Peserta Keluarga Berencana (KB) yaitu pasangan usia subur (PUS) dimana salah seorang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan atau lebih dikenal dengan sebutan akseptor.Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan metode penelitian survei dimana penelitian survei ini bersifat deskriptif (menggambarkan). Desain penelitian dengan menggunakan data sekunder SDKI 2012 dengan sampel sebesar 71 responden terdiri dari 16 responden pengguna IUD dan 55 responden pengguna Implant dari wanita pasangan usia subur. Penelitian menggunakan analisis univariat dengan frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwa akseptor pengguna IUD pada variabel pendidikan menengah merupakan variabel yang paling dominan yang mempunyai hubungan pada Wanita Usia Subur (WUS) tertinggi sebesar 6 responden atau 37,5 persen. Sedangkan akseptor pengguna Implant pada umur kawin pertama beresiko sebesar 36 responden atau 64,4 persen, pendidikan dasar sebesar 28 responden atau 50,0 persen di Provinsi Sumatera Selatan. Kesimpulan: Rendahnya minat penggunaan alat kontrasepsi terutama pada pengguna IUD dan Implant di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Sumatera Selatan pada khususnya, mengakibatkan menurunnya wanita Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan alat kontrasepsi IUD dan Implant sehingga berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk. Pada penelitian ini menyarankan kepada para pengelola program untuk lebih menggalakkan lagi program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta pelayanan KB gratis untuk masyarakat miskin dan kurang mampu.